Indonesia adalah negara yang kaya
akan kekayaan alam yang melimpah, mulai dari kekayaan laut yang beraneka ragam
sampai hayatinya juga yang sangat melimpah. Indonesia merupakkan negara bekas
jajahan kolonial Belanda dan juga Jepang, Indonesia beru merdeka pada tahun
1945, salah satu tokoh yang memperjuangkan Indonesia sampai merdeka adalah
Soekarno-Hatta. Soekarno-Hatta merupakan Presiden dan Wakil Presiden pertama
Indonesia, setelah merdeka sampai sekarang, Indonesia sudah berganti Presiden
sebanyak sembilan kali ( termasuk presiden darurat SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ),
tapi tahukah anada sebelum presiden itu terpilih dan memimpin Indonesia, telah
ada ramalan mengenai siapa saja orang yang akan memimpin Indonesia atau yang
akan menjadi Presiden Republik Indonesia, ramalan tersebut di buat oleh Ronggo
Warsito, ramalan tersebut di kenal juga dengan tujuh satrio piningit yang akan memimpin
Indonesia. Beriku adalah tujuh satrio pininggit yang ada dalam ramalan Ronggo
Warsito.
a.
SATRIO KINUNJORO MURWO
KUNCORO
Makna dari Satrio Kinunjoro
Murwo Kuncoro adalah, tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro),
yang akan membebaskan bangsa dari belenggu keterpenjaraan dan penjajahan bangsa
lain, tokoh ini akan menjadi seorang pemimpin yang tersohor dan ternama di
seluruh penjuru negeri atau jagad ( Murwo Kuncoro ). Berdasarkan gambaran tadi, maka sosok
yang sesuai dengan gambaran tersebut adalah Presiden pertama Indonesia yaitu
Soekarno, sebagai proklamator dan yang memperjuangkan Indonesia sampai bisa
merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang. Masa pemerintahan Presiden Soekarno
mulai dari tahun 1945 sampai tahun 1966, masa pemerintahan ini juga di sebut
sebagai masa orde lama.
b.
SATRIO MUKTI WIBOWO
KESANDUNG KESAMPAR
Sosok pemimpin ini di sebut Satrio
Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, karena tokoh ini adalah seorang pemimpin yang
memilik harta dunia ( Mukti ), sosok yang berwibawa ( Wibowo ), namun dalam
kepemimpinannya akan mengalami banyak kesulitan, serta akan disalahkan oleh
rakyatnya, pemimpin ini juga selalu dikaitkan dengan keburukan atau kesalahan (
Kesandung Kesampar ). Pemimpin Indonesia yang sesuai dengan gambaran ini adalah
Presiden kedua Republik Indonesia yaitu Presiden Soeharto, dalam masa
pemerintahannya, kebebasan mengeluarkan pendapat masyarakat Indonesia dikekang,
selain itu banyak kesalahan yang terjadi dalam masa pemerintahan Soeharto,
seperti dalam pemilihan presiden masyarakat diarahkan untuk memilih salah satu
partai yang sudah ditentukan oleh Presiden. Masa pemerintahan Presiden Soeharto
dikenal sebagai Orde Baru yang dimulai dari tahun 1966 sampai tahun 1998.
c.
SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR
Tokoh pemimpin yang digambarkan disini adalah
pemimmpin yang diangkat atau terpungut (Jinumput), akan tetapi dalam
pengangkatannya hanya sebagai pengganti selama masa transisi atau masa jeda
yang sekedar menyelingi masa pemerintahan yang akan datang (Sumela Atur). Tokoh
yang dimaksud atau yang sesuai dengan ditafsirkan ini adalah Presiden BJ
Habibie, yaitu Presiden Ketiga Republik Indonesia. Yang berkuasa Berkuasa dari
tahun 1998 sampai 1999.
d.
SATRIO LELONO TAPA NGRAME
Tokoh pemimpin ini adalah sosok
yang suka mengembara atau keliling dunia (Lelono), namun dia juga memiliki jiwa
yang religius yang sangat rohani (Tapa Ngrame). Siapa lagi presiden yang sesuai
dengan gambaran ini, kalau bukan Presiden keempat Republik Indonesia yaitu KH. Abdurrahman Wahid, yang
menjabat sebagai Presiden dari tahun
1999 sampai tahun 2000.
e.
SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH
Pemimpin ini adalah pemimpin yang memiliki kharisma
kepemimpinan yang kuat yang diturunkan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh
tersebut yang sesuai dengan penejlasan tadi adalah Presiden Kelima Republik
Indonesia yaitu Megawati Soekarnoputri, yang Berkuasa dari tahun 2000 sampai tahun 2004.
f.
SATRIO BOYONG PAMBUKANING
GAPURO
Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong) dan akan
menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan
(Pambukaning Gapuro) suatu bangsa. Banyak pihak yang menyakini bahwa tokoh yang
digambarkan tersebut adalah Susilo
Bambang Yudhoyono, Presiden Kelima Republik Indonesia. SBY dikatakan sebagai
pembuka gerbang menuju zaman keemasan karen apada masa pemerintahannya suasana
atau keadaan di Indonesia sendiri menjadi lebih kondusif, kebebasan
mengemukakan pendapat mulai berjalan kembali, KKN diberantas, Inflasi di
Indonesia mulai berkurang, dan masih bnayak lagi keadaan Indonesia yang menjadi
lebih baik. Presiden SBY menjabat selama 2 dekade atau selama 10 tahun.
g. SATRIO
PINANDITO SINISIHAN WAHYU
Tokoh pemimpin ini ditafsirkan sebagai sososk yang
amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan
(Pinandito) dan akan senantiasa akan bertindak sesuai atau berdasarkan atas
dasar hukum / petunjuk Yang Maha Kuasa. Dengan selalu bersandar hanya kepada
Yang Maha Kuasa, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati. Namun,
sosok pemimpin ini belum terlihat atau terpenuhi atau tidak sesuai dengan
Presiden yang saat ini menjabat yaitu Presiden Jokowi Dodo, karena berdasarkan
tafsiran yang disebutkan tadi Presiden Jokowi Dodo bukanlah sosok yang Religius
tetapi beliau merupakkan orang yang lebih ke arah Nasionalisme.
Sudah jelas bahwa ramalan Ronggo Warsito tentang tujuh
sosok pemimpin Indonesia atau yang digambarkan sebagai tujuh Satrio Pininggit
semuannya sesuai dengan sosok pemimpin Indonesia. Namun masih ada satu lagi
satrio pininggit yang belum muncul dalam pemimpin atau Presiden Indonesia,
kira-kira siapakah sosok pemimpin Indonesia nanti yang akan sesuai dengan
Satrio ketujuh tersebut?
Ada satu kalimat lagi yang disebut-sebut merupakan
singkatan atau memiliki makna sebagai sosok pemimpin di Indonesia. Kalimat
tersebut adalah “NOTO NOGORO”. NOTO NOGORO memiliki lima suku kata yaitu NO
yang memiliki makna Soekar’NO’ yaitu Presiden pertama Indonesia. Kemudian TO,
yang berarti Soehar’TO’ yaitu Presiden kedua Indonesia. NO yang ke dua adalah
Yudhoyo’NO’ yaitu nama belakang dari Presiden keenam Indonesia yaitu Susilo
Bambang Yudhoyono. Sementara untuk dua suku kata terakhir yaitu GO-RO yang
belum tau siapakah orang tersebut. Merujuk dari ramalan Jayabaya tentang masa
goro-goro sesaat sebelum kemunculan ratu adil, go-ro adalah satu kesatuan.
GO-RO. GO-RO sendiri berhubungan dengan wangsit Siliwangi yaitu “nanti, saat
munculnya anak gembala! Disitu akan banyak huru-hara, yg bermula di suatu
daerah semakin lama semakin meluas di seluruh negara “. Artinya di
Indonesia akan munculu perpecahan atau huru-hara, perpecahan tersebut dimulai
dari suatu daerah yang kemudian akan meluas kedaerah yang lain. Saat ini, di
Indonesia sendiri perpecahan tersebut sudah mulai terjadi seperti yang sering
terjadi di daerah Papua yaitu perpecahan antra Suku, kemudian di Lampung yaitu
perpecahan antar Desa, di daerah Banten sendiri perpecahan itu sudah mulai
terjadi yaitu di daerah Pamarayan, terjadi kerusuhan antar warga desa setempat.
Jadi, ramalan Ramalan Ronggo Warsito dan kalimat
“ NOTO NOGORO“ benar terbukti ada dalam sosok pemimpin atau Presiden Indonesia
Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/05/ramalan-7-presiden-indonesia-versi-ronggo-warsito-dan-misteri-noto-nogoro-86905.html
0 komentar:
Posting Komentar